CVT (Continuously Variable Transmission) adalah sistem transmisi otomatis yang membuat motor matic bisa melaju tanpa perlu mengganti gigi secara manual. Tidak seperti motor bebek atau sport yang mengandalkan rantai dan gigi transmisi, CVT bekerja dengan sistem pulley dan sabuk (V-Belt) yang berubah sesuai putaran mesin. Ini alasan motor matic begitu nyaman digunakan di jalanan perkotaan yang sering macet.
Tapi, banyak pemilik motor tidak sadar bahwa komponen CVT juga perlu perhatian khusus. Seiring pemakaian, bagian-bagian di dalamnya bisa mengalami keausan yang berdampak pada performa motor. Jika tidak dirawat, bisa menyebabkan boros bahan bakar, tarikan berat, hingga kerusakan lebih parah yang butuh biaya servis mahal.
Lalu, apa saja komponen CVT yang berperan dalam sistem transmisi motor matic? Bagaimana cara kerja masing-masing bagian? kita akan mengupas satu per satu komponen penting di dalamnya.
Baca juga : Apa Itu CVT Motor? Bagimana Cara Kerja dan Sejarahnya
Mengenal Komponen-Komponen Utama CVT Motor Matic
Rumah CVT (Transmission Case)

Setiap bagian CVT terlindungi dalam satu wadah tertutup yang disebut rumah CVT. Fungsinya bukan sekadar pelindung, tetapi juga menjaga kebersihan komponen di dalamnya dari debu, air, dan kotoran jalanan. Jika rumah CVT kotor atau mengalami kerusakan, risiko gangguan pada sistem transmisi meningkat, terutama pada V-Belt dan pulley, yang bisa memperpendek usia pakainya.
Banyak pengguna motor matic sering mengabaikan perawatan rumah CVT. Padahal, kotoran yang menumpuk di dalamnya bisa mengganggu pergerakan roller, membuat V-Belt cepat aus, bahkan menyebabkan suara berisik saat motor dijalankan. Itulah kenapa pengecekan dan pembersihan rumah CVT secara berkala sangat disarankan.
Primary Shaft (Poros Pulley Primer)

Poros ini adalah bagian pertama yang menerima tenaga dari mesin sebelum disalurkan ke sistem CVT lainnya. Primary shaft berputar dengan kecepatan yang sama dengan putaran mesin, memastikan tenaga tersalur secara optimal ke pulley depan dan V-Belt.
Jika poros ini mengalami keausan atau kendur, putaran mesin tidak akan tersalurkan dengan baik. Akibatnya, tenaga motor terasa melemah, dan terkadang muncul getaran berlebih di bagian CVT. Itulah kenapa pelumasan dan pengecekan poros pulley primer sangat penting untuk menjaga performa transmisi tetap stabil.
Secondary Shaft (Poros Sekunder)

Jika primary shaft menghubungkan mesin ke CVT, maka secondary shaft bertugas menyalurkan tenaga dari sistem CVT ke roda belakang. Bisa dibilang, komponen ini adalah “jembatan” terakhir sebelum tenaga dari mesin benar-benar mendorong motor melaju.
Karena perannya yang langsung terhubung ke roda, kondisi secondary shaft harus selalu prima. Jika terjadi masalah seperti keausan atau gigi yang mulai aus, tarikan motor akan terasa berat, bahkan bisa menyebabkan suara kasar saat akselerasi.
Pulley Depan (Variator Set)
Pulley depan merupakan komponen CVT yang bertugas mengatur perubahan rasio transmisi. Bagian ini terdiri dari dua bagian utama:

- Primary Fixed Sheave → Bagian tetap dari pulley yang menjadi tumpuan V-Belt. Tidak bergerak, tetapi berperan dalam mengontrol tekanan belt saat berputar.
- Primary Sliding Sheave (Rumah Roller) → Bagian yang bergerak maju-mundur sesuai tekanan dari roller. Inilah yang membuat rasio transmisi berubah secara otomatis, menggantikan fungsi perpindahan gigi pada motor manual.
Ketika gas dibuka, roller dalam rumah roller terdorong keluar, mendorong primary sliding sheave agar pulley depan semakin rapat. Ini menyebabkan V-Belt naik ke posisi lebih tinggi, meningkatkan kecepatan motor.
Sebaliknya, saat gas dikurangi, roller kembali ke posisi awal, membuka pulley depan dan menurunkan posisi V-Belt, sehingga motor melambat.
Pulley Belakang (Driven Pulley Set)
Sama seperti pulley depan, pulley belakang juga memiliki dua bagian utama yang bekerja untuk menyesuaikan rasio transmisi:
Pulley Belakang (Driven Pulley Set) Secondary Fixed Sheave → Bagian yang diam dan berfungsi sebagai tumpuan V-Belt di bagian belakang.
- Secondary Sliding Sheave → Bergerak maju-mundur sesuai tekanan dari per CVT, membantu mengontrol ketegangan V-Belt dan memastikan tenaga tersalur dengan baik ke roda belakang.
Ketika pulley depan merapat, secondary sliding sheave akan melebar untuk menjaga keseimbangan panjang V-Belt. Ini memungkinkan CVT berfungsi layaknya transmisi otomatis, menyesuaikan kecepatan tanpa perlu perpindahan gigi manual.
Plat Ramp

Plat ramp adalah bagian kecil namun sangat penting dalam mekanisme pergerakan roller di CVT. Komponen ini bekerja sama dengan rumah roller (primary sliding sheave) untuk mengatur perubahan posisi roller saat motor berakselerasi atau deselerasi.
Saat gas dibuka, roller akan terdorong ke luar mengikuti jalur plat ramp, menyebabkan pulley depan merapat dan meningkatkan rasio transmisi. Jika plat ramp aus atau permukaannya rusak, pergerakan roller tidak akan optimal, membuat akselerasi terasa lambat atau tersendat.
Slider / Slide Piece

Komponen kecil berbentuk seperti bantalan ini berada di rumah roller dan berfungsi sebagai penahan pergerakan primary sliding sheave. Slide piece membantu mengurangi gesekan berlebih, menjaga pergerakan pulley tetap halus, dan memperpanjang usia roller serta pulley depan.
Sering kali, gejala seperti suara kasar atau getaran saat CVT bekerja bisa disebabkan oleh slide piece yang sudah aus. Jika bagian ini retak atau terkikis, pulley depan tidak bisa bergerak dengan sempurna, membuat tarikan motor terasa kurang responsif.
Spacer atau Bosh Rumah Roller

Spacer atau bosh adalah tabung kecil yang dipasang di antara rumah roller dan poros pulley primer. Komponen ini membantu menjaga jarak dan keseimbangan pergerakan roller agar tetap stabil.
Jika spacer mengalami keausan atau kendur, roller bisa bergerak tidak stabil, menyebabkan akselerasi motor tidak merata. Pada beberapa kasus, kondisi ini juga bisa menimbulkan suara berisik dari area CVT.
Roller CVT (Weight Primary Sheave)

Roller CVT adalah bagian yang menentukan perubahan rasio transmisi pada pulley depan. Bentuknya seperti silinder kecil dengan bobot tertentu, yang bergerak keluar saat gas dibuka, mendorong primary sliding sheave untuk merapatkan pulley depan.
Bobot roller sangat memengaruhi performa motor. Roller yang lebih ringan membuat akselerasi lebih cepat, tetapi bisa mengurangi top speed. Sebaliknya, roller yang lebih berat meningkatkan top speed tetapi bisa membuat tarikan awal terasa berat. Pemilihan berat roller yang sesuai dengan karakteristik motor sangat penting untuk mendapatkan performa terbaik.
V-Belt (Sabuk Penggerak)

V-Belt adalah penghubung utama antara pulley depan dan belakang, yang berfungsi sebagai pengganti rantai pada motor manual. Komponen ini harus fleksibel tetapi tetap kuat untuk menahan gaya gesek dan perubahan tekanan dari pulley.
V-Belt yang sudah aus atau retak bisa menyebabkan tarikan motor terasa berat, bahkan putus di tengah jalan. Biasanya, tanda-tanda V-Belt yang sudah waktunya diganti adalah munculnya suara decitan, getaran berlebih, atau akselerasi yang terasa kurang responsif.
Per CVT (Secondary Sheave Spring)

Per CVT terletak di bagian pulley belakang dan berfungsi untuk mengatur tekanan pada secondary sliding sheave. Saat motor berakselerasi, per ini menekan pulley belakang agar tetap stabil dan mempertahankan ketegangan V-Belt.
Jika per CVT terlalu lembut, motor akan terasa “ngempos” saat berakselerasi. Sebaliknya, jika terlalu keras, motor akan sulit mencapai kecepatan tinggi karena pulley belakang sulit membuka. Oleh karena itu, pemilihan kekuatan per CVT harus disesuaikan dengan kebutuhan motor, apakah lebih fokus pada akselerasi atau kecepatan maksimum.
Kampas Kopling Ganda (Clutch Carrier) / Kampas Sentrifugal

Kampas kopling ganda adalah bagian yang menghubungkan tenaga dari CVT ke roda belakang melalui sistem kopling sentrifugal. Saat putaran mesin meningkat, gaya sentrifugal membuat kampas kopling menekan dinding rumah kopling, meneruskan tenaga ke roda.
Jika kampas kopling aus, motor bisa mengalami gejala seperti tarikan awal yang lemah, selip saat akselerasi, atau suara berisik dari bagian CVT. Pemilik motor matic disarankan untuk rutin mengecek kondisi kampas kopling untuk menjaga responsivitas motor tetap optimal.
Rumah Kopling (Clutch Housing)

Rumah kopling adalah komponen tempat kampas kopling menempel saat mesin mencapai putaran tertentu. Permukaan rumah kopling harus dalam kondisi baik agar gesekan antara kampas kopling dan dindingnya tetap optimal.
Jika permukaan rumah kopling mengalami keausan atau mengalami baret yang cukup dalam, tenaga dari mesin tidak akan tersalurkan dengan baik, menyebabkan motor terasa “selip” atau kurang responsif saat berakselerasi.
Torsi Cam

Torsi cam adalah bagian di pulley belakang yang berperan dalam mengontrol tekanan antara secondary sliding sheave dan per CVT. Fungsinya adalah menyesuaikan pergerakan pulley belakang agar tetap seimbang saat motor berakselerasi atau melambat.
Pada beberapa motor, torsi cam memiliki desain yang berbeda untuk menyesuaikan karakteristik akselerasi dan daya tahan. Jika bagian ini mengalami keausan, motor bisa terasa kurang bertenaga atau mengalami hentakan saat gas dilepas.
Gigi Reduksi

Gigi reduksi adalah bagian terakhir dalam sistem transmisi sebelum tenaga dari CVT diteruskan ke roda belakang. Komponen ini mengatur rasio perbandingan antara putaran mesin dan putaran roda, memastikan tenaga tersalurkan dengan efisien.
Kerusakan pada gigi reduksi bisa menyebabkan suara kasar dari area CVT, akselerasi tidak stabil, atau motor kehilangan tenaga saat mencapai kecepatan tinggi. Oleh karena itu, perawatan rutin pada bagian ini sangat penting untuk memastikan transmisi tetap bekerja optimal.
Merawat dan Service CVT
Sistem CVT pada motor matic bekerja terus-menerus untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Seiring waktu, komponen CVT dapat mengalami keausan akibat gesekan dan akumulasi kotoran. Jika tidak dirawat dengan baik, performa motor bisa menurun, akselerasi menjadi berat, dan bahkan V-Belt bisa putus secara tiba-tiba. Oleh karena itu, memahami cara merawat dan melakukan servis CVT adalah langkah penting agar motor tetap nyaman digunakan.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Servis CVT?
Sebagian besar pabrikan motor matic menyarankan untuk melakukan pengecekan CVT setiap 8.000–12.000 km, tergantung pemakaian. Namun, ada beberapa tanda yang bisa menjadi indikator bahwa CVT perlu segera diservis, seperti:
- Tarikan motor terasa berat atau tersendat.
- Timbul suara berisik atau decitan dari area CVT.
- Motor terasa kurang responsif saat akselerasi.
- Getaran berlebih saat berakselerasi dari posisi diam.
Jika mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera lakukan pengecekan. Informasi lebih lanjut tentang jadwal servis CVT bisa Anda baca di artikel berikut: Servis CVT Berapa KM?
Rekomendasi Sparepart CVT Motor
Jika Anda mencari sparepart CVT berkualitas untuk meningkatkan performa motor matic, berikut beberapa rekomendasi:
- Bintang Racing Team (BRT)
Produk dari BRT dikenal memiliki kualitas tinggi dan banyak digunakan oleh pengendara motor matic yang ingin meningkatkan akselerasi. Cek produknya di sini: https://s.shopee.co.id/5Adrt5kxgk - Kawahara
Merk ini juga cukup populer di kalangan pengguna motor matic yang ingin meningkatkan performa CVT dengan komponen yang lebih tahan lama. Lihat detailnya di sini: https://s.shopee.co.id/8fDk3ZxASQ
Jika Anda membutuhkan sparepart motor lainnya, Anda bisa mengeceknya di sini: https://s.shopee.co.id/1g3zilQnWb
Epilog
CVT adalah jantung dari sistem transmisi motor matic, memastikan tenaga dari mesin tersalurkan dengan optimal ke roda belakang. Setiap komponen CVT memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran akselerasi dan efisiensi bahan bakar. Memahami cara kerja dan fungsinya tidak hanya membantu meningkatkan performa motor, tetapi juga mencegah kerusakan yang bisa berakibat fatal.
Namun, seiring pemakaian, komponen CVT akan mengalami keausan. Jika tidak diperiksa dan dirawat secara berkala, motor bisa kehilangan tenaga, boros bensin, hingga mengalami kegagalan transmisi. Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan setiap bagian dalam kondisi optimal.
Jangan biarkan CVT motor Anda bermasalah! Segera lakukan pengecekan rutin dan gunakan sparepart berkualitas untuk menjaga performa tetap prima. Jika Anda mencari komponen CVT terbaik, pastikan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan motor Anda.
Ingin tahu lebih banyak tentang perawatan dan peningkatan performa CVT? Kunjungi rys.my.id untuk mendapatkan tips eksklusif seputar motor matic!