Fungsi Per CVT Pada Motor Matic seperti apa sih komponen kecil yang buat motor matic ini yang terkenal akan kemudahan dalam pengoperasiannya. Anda hanya perlu memutar gas dan menekan rem untuk dapat melaju dengan nyaman. Namun, apakah Anda menyadari bahwa di balik kenyamanan tersebut terdapat teknologi CVT (Continuously Variable Transmission) yang secara otomatis mengatur pergantian gigi?
Di dalam sistem CVT, terdapat sebuah komponen krusial yang disebut per CVT. Meskipun berukuran kecil, per CVT memiliki peran vital dalam kinerja mesin motor matic Anda. Nah disini gua bakal bahas tentang fungsi per CVT pada motor matic!”
Fungsi dan Cara Kerja Per CVT
Per CVT merupakan salah satu komponen penting dalam sistem Continuously Variable Transmission (CVT) pada motor matic.
Fungsi Utama Per CVT:
- Menekan secondary sliding sheave merapat saat idle: Saat motor matic idle, per CVT mendorong puli belakang (secondary sliding sheave) agar merapat sehingga belt CVT berada di bagian atas. Hal ini menjaga belt CVT tidak kendur dan tergelincir.
- Mengatur reduksi atau perbandingan gigi: Per CVT mengatur tingkat kerenggangan sliding sheave, yang berakibat pada perubahan diameter puli belakang. Hal ini memungkinkan perpindahan gigi secara otomatis tanpa perlu intervensi manual dari pengendara.
- Menjaga ketahanan belt CVT: Per CVT membantu menjaga ketahanan belt CVT dengan memastikan belt tidak slip atau tergelincir.
Cara Kerja Per CVT:
- Saat idle: Per CVT menekan sliding sheave sehingga diameter puli belakang menjadi kecil. Hal ini menyebabkan belt CVT berada di bagian atas puli dan menjaga putaran mesin tetap rendah.
- Saat akselerasi: Ketika gas ditarik, putaran mesin meningkat dan menghasilkan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal ini mendorong roller keluar, menekan sliding sheave, dan menyebabkan diameter puli belakang membesar. Hal ini menyebabkan belt CVT turun ke bagian bawah puli dan meningkatkan rasio gigi, sehingga motor dapat berakselerasi.
- Saat mencapai kecepatan tinggi: Ketika kecepatan tinggi tercapai, gaya sentrifugal yang dihasilkan cukup kuat untuk mendorong roller sepenuhnya keluar dan menekan sliding sheave hingga diameter puli belakang maksimal. Hal ini menyebabkan belt CVT berada di bagian paling bawah puli dan menghasilkan rasio gigi tertinggi, sehingga motor dapat mencapai kecepatan maksimal.
Jenis Per CVT
Per CVT umumnya hadir dengan berbagai pilihan tingkat kekerasan. Pemilihan kekerasan per CVT yang tepat sangat penting untuk memastikan Anda mendapatkan performa yang optimal tanpa mengorbankan umur pakai komponen CVT lainnya. Mari kita bahas mengenai jenis-jenis per CVT berdasarkan tingkat kekerasannya:
Per CVT Standar: Ini adalah per CVT bawaan pabrik yang sudah disesuaikan dengan spesifikasi dan performa mesin motor matic Anda. Per CVT standar menawarkan keseimbangan antara performa dan ketahanan komponen CVT lainnya.
Per CVT Sedikit Lebih Keras (10% – 15%): Pilihan ini cocok untuk Anda yang menginginkan sedikit peningkatan akselerasi tanpa perubahan yang drastis. Per CVT 10% – 15% lebih keras dapat memberikan tarikan awal yang lebih responsif dan perpindahan gigi yang sedikit lebih cepat.
Per CVT Keras (20% ke atas): Per CVT jenis ini biasanya digunakan pada motor dengan modifikasi mesin yang berfokus pada performa tinggi. Tekanan yang kuat dari per CVT ini menghasilkan akselerasi yang lebih cepat dan responsif. Namun perlu dicatat, penggunaan per CVT terlalu keras dapat berdampak pada umur pakai kampas kopling, roller CVT, dan top speed motor Anda.

Ciri-ciri Per CVT Rusak
Per CVT merupakan komponen yang cukup awet, namun seiring penggunaan dan usia pemakaian, fungsinya bisa menurun atau bahkan rusak. Nah, bagaimana cara mengetahui kalau per CVT motor matic Anda mulai bermasalah? Mari kita simak beberapa ciri-ciri per CVT rusak:
- Tarikan Awal Lemah: Salah satu fungsi utama per CVT adalah menjaga tekanan yang tepat pada puli untuk perpindahan gigi yang optimal. Jika per CVT mulai lemah, tekanan pada puli berkurang sehingga jarak antar puli menjadi lebih renggang. Akibatnya, perpindahan gigi menjadi kurang responsif dan tarikan awal motor terasa berat dan loyo.
- Akselerasi Lambat: Per CVT yang lemah berdampak pada terganggunya perpindahan gigi di dalam CVT. Hal ini menyebabkan akselerasi motor terasa lambat dan mesin perlu bekerja lebih ekstra untuk mencapai kecepatan tertentu.
- Getaran Tidak Normal: Dalam kondisi normal, tarikan gas yang halus seharusnya tidak menimbulkan getaran pada mesin. Namun, per CVT yang sudah aus atau rusak terkadang bisa menyebabkan getaran pada mesin, terutama di putaran rendah. Getaran ini bisa semakin terasa ketika Anda berakselerasi.
- RPM Naik Tapi Kecepatan Tidak Naik: Perhatikan kondisi di mana putaran mesin (RPM) naik tinggi namun laju motor tidak mengalami peningkatan berarti. Ini bisa menjadi indikasi per CVT yang lemah, sehingga perpindahan gigi tidak terjadi secara efektif dan tenaga mesin terbuang percuma.
Penggunaan Per CVT Aftermarket
Per CVT bawaan pabrik tentunya sudah disesuaikan dengan spesifikasi dan performa mesin motor matic Anda. Namun, tak sedikit pengguna yang tertarik untuk meningkatkan performa motornya dengan menggunakan per CVT aftermarket.
Peningkatan Performa
Salah satu alasan utama penggunaan per CVT aftermarket adalah potensi peningkatan performa yang ditawarkan. Per CVT aftermarket, terutama yang lebih keras dibandingkan per CVT bawaan, dapat memberikan beberapa keuntungan:
- Akselerasi Lebih Cepat: Dengan tekanan yang lebih kuat pada puli, kampas kopling akan lebih cepat “menggigit” primary pulley. Ini menghasilkan perpindahan gigi yang lebih cepat dan responsif, sehingga tarikan awal dan akselerasi motor terasa lebih nendang.
- Tenaga Mesin Lebih Responsif: Efektivitas perpindahan gigi yang lebih baik berdampak pada tenaga mesin yang terasa lebih responsif. Per CVT aftermarket dapat membuat mesin Anda terasa lebih “hidup” dan bersemangat, terutama pada putaran bawah dan menengah.
Namun, perlu diingat bahwa peningkatan performa ini umumnya didapatkan dengan “pengorbanan” di sisi lain.
Dampak Negatif Penggunaan Per CVT yang Salah
Pemilihan per CVT aftermarket yang tidak tepat dapat berdampak negatif pada performa dan kesehatan mesin Anda. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
- Umur Pakai Komponen CVT Lainnya: Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, per CVT yang lebih keras dapat membuat kampas kopling bekerja lebih ekstra untuk “mencengkeram” primary pulley. Hal ini bisa berakibat pada umur pakai kampas kopling dan roller CVT yang menjadi lebih cepat aus.
- Top Speed Menurun: Fokus pada tarikan awal dan akselerasi yang dihasilkan per CVT keras kadang bisa mempengaruhi kemampuan mesin mencapai top speed. Pada putaran mesin tinggi, per CVT yang terlalu keras bisa membuat kedua puli tidak bisa terbuka secara maksimal, sehingga membatasi putaran mesin.
- Tidak Sesuai Spesifikasi Motor: Pemilihan per CVT aftermarket yang tidak sesuai dengan spesifikasi motor matic Anda bisa berdampak buruk. Misalnya, per CVT yang terlalu keras untuk mesin standar malah bisa membuat tarikan awal berat dan justru membuat boros bahan bakar.
Tips Penting: Selalu konsultasikan dengan mekanik bengkel kepercayaan Anda sebelum memutuskan menggunakan per CVT aftermarket. Mekanik berpengalaman dapat memberikan rekomendasi per CVT yang sesuai dengan spesifikasi motor matic Anda dan kebutuhan berkendara Anda.
Rekomendasi Produk Per CVT Aftermarket
Bagi Anda yang tertarik merasakan peningkatan performa dengan menggunakan per CVT aftermarket, ada beberapa merek ternama yang menawarkan produk berkualitas tinggi. Berikut ini dua diantaranya:
Per CVT BRT
BRT ( Bintang Racing Team ) merupakan salah satu produsen komponen racing aftermarket ternama di Indonesia. Tak terkecuali untuk per CVT, BRT menawarkan beragam pilihan per CVT dengan tingkat kekerasan yang bervariasi. Beberapa keunggulan per CVT BRT antara lain:
- Material berkualitas tinggi: BRT menggunakan material per CVT yang kuat dan tahan lama, sehingga Anda tak perlu khawatir per cepat mulur atau rusak.
- Pilihan kekerasan beragam: BRT menawarkan per CVT dengan tingkat kekerasan mulai dari 10% hingga 20% lebih keras dibandingkan per CVT standar. Dengan demikian, Anda dapat memilih kekerasan yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi motor matic Anda.
- Peningkatan performa mesin: Pemilihan per CVT BRT yang tepat dapat memberikan peningkatan akselerasi dan tenaga mesin, khususnya pada putaran bawah dan menengah.
Per CVT Kawahara
Kawahara adalah another option produsen komponen racing aftermarket yang tak kalah kondang. Per CVT Kawahara dikenal dengan durabilitas tinggi dan performa yang optimal. Berikut beberapa alasan untuk melirik per CVT Kawahara:
- Teknologi performa tinggi: Kawahara menggunakan teknologi khusus pada per CVT mereka untuk memastikan tekanan yang stabil dan konsisten. Hal ini berdampak pada perpindahan gigi yang lebih halus dan responsif.
- Tersedia untuk berbagai motor matic: Kawahara menyediakan per CVT yang kompatibel dengan beragam jenis dan tahun motor matic popular di Indonesia.
- Durability teruji: Material berkualitas tinggi yang digunakan Kawahara membuat per CVT mereka memiliki daya tahan yang baik terhadap tekanan dan temperatur tinggi.
Penutup
Siapa sangka, per CVT yang mungil itu ternyata jagoan di balik tarikan ngacir motor matic kita, ya? Komponen ini jago ngatur jarak antar puli biar perpindahan gigi lancar jaya. Alhasil, akselerasi jadi oke, tenaga mesin maksimal, dan irit bahan bakar pula!
Nah, di artikel ini kita udah ngobrolin seru seputar per CVT, mulai dari tugasnya apa, jenis-jenisnya berdasarkan kekerasan, sampai ciri-ciri kerusakan yang kudu kamu awasin. Dengan pemilihan per CVT yang tepat dan perawatan rutin, dijamin CVT motor matic kamu tetep sehat dan bikin tarikan motor makin mantap.
lagi ngerasa tarikan lemot atau pengin ngerasain akselerasi yang lebih nendang? Jangan sungkan langsung konsultasi ke bengkel kepercayaan kamu. Mereka jago kok bantu kamu pilih per CVT aftermarket yang pas sama motor dan gaya ngendaramu.